Saturday 12 February 2011

Kecelakaan yang melibatkan bus Trans Jakarta, siapa yang salah?

Hari Rabu kemarin saya membaca detiknews.com di mana ada berita bahwa warga Mampang memblokir kedua jalur bus Trans Jakarta karena ada seorang anak SD yang tewas karena tertabrak salah satu bus tersebut (lihat: http://www.detiknews.com/read/2011/02/09/132856/1567692/10/ada-anak-sd-tewas-tertabrak-di-mampang-warga-blokir-jalur-transj). Kejadian seperti ini sudah terjadi untuk yang kesekian kalinya. Akan tetapi, kejadian kali ini membuat saya cukup geram juga. 

Saya tidak tahu siapa yang sebenarnya bersalah dalam kejadian kali ini. Oleh karena itu, apa yang akan saya share di sini bukanlah siapakah yang harusnya disalahkan. Tetapi lebih kepada keprihatinan saya terkait sikap kita semua terhadap bus Trans Jakarta.

Cobalah Anda pikir, apakah Anda pernah menyeberang jalan melalui jalur bus Trans Jakarta? Saya pernah dan saya juga sering menyaksikan banyak orang menyeberang melalui jalur bus ini. Seringkali yang saya lihat adalah betapa banyak yang masih (tetap) menyeberang walaupun jarak si bus Trans Jakarta ini sudah tinggal 100 m atau bahkan 50 m. Dan menyeberangnya pun masih dengan gaya yang santai. Saran saya, jika Anda ingin menyeberang melalui jalur bus ini, cobalah mengukur kecepatan kaki Anda melangkah dengan kecepatan mesin bus melaju. Apakah Anda selalu menyeberang dengan pikiran bahwa kaki Anda bisa mengungguli laju bus tersebut? Kalau iya, berarti Anda sudah siap menghadap Sang Khalik atau Anda memang punya sembilan nyawa seperti kucing. Lebih baik Anda menyeberang pada saat bus tersebut belum terlihat sama sekali sehingga niscaya Anda tidak akan pernah tertabrak (kalau-kalau si supir bersikeras tidak mau mengalah untuk Anda).

Saya pun juga kadangkala tidak habis pikir dengan para supir bus Trans Jakarta. (Tidak semua) supir bus Trans Jakarta mau mengalah jika ada orang yang hendak menyeberang melalui jalur ini. Sebenarnya pun mereka tidak salah karena menurut peraturan yang berlaku, memang jalur bus Trans Jakarta seharusnya steril dari kendaraan apapun (termasuk orang). Akan tetapi, menilik keadaan Jakarta yang minim jembatan penyeberangan, keadaan seringkali memaksa kita untuk menyeberang melalui jalur bus ini. Saya pun heran dengan kejadian yang di Mampang itu, apakah si supir benar-benar sudah tidak mampu mengerem lagi karena si anak SD itu tiba-tiba muncul? Ataukah justru si supir ini memang arogan atau menganggap dirinya adalah supir mobil balap F1 yang jalannya tidak boleh disela sedikit pun? Yah, untuk mengetahui jawabannya, Anda harus mencari tahu ke kepolisian. 

Akan tetapi, aksi blokir jalan warga inilah yang saya kutuk. Saya maklum & sangat memahami solidaritas warga dan juga perasaan kakek si anak SD ini yang sangat berduka karena kehilangan sang cucu. Tetapi, aksi blokir jalan ini telah banyak membuat ratusan pengguna bus Trans Jakarta menderita karena terlantar dan tidak bisa pergi ke tempat tujuan mereka. Tolonglah pahami juga kebutuhan pengguna bus ini yang tidak tahu apapun & tidak bersalah sedikit pun terhadap kecelakaan tersebut. Lain kali tolong lakukan aksi protes yang lebih elegan dan tidak merugikan kepentingan orang banyak. Jangan terlalu egois dan menuruti emosi sesaat. Dua jempol saya acungkan untuk bapak dari si anak SD ini yang bisa memahami adanya kebutuhan bersama akan bus Trans Jakarta ini sehingga dia meminta dibukanya jalur tersebut. Bravo atas kebijaksanaannya, Bapak :) 
Poin-poin penting dari kejadian ini adalah:
  1. Menyeberanglah dengan sangat hati-hati. Lihat & ukur apakah Anda masih sempat menyeberang sebelum bus Trans Jakarta melintas.
  2. Supir bus Trans Jakarta harus mendapatkan layanan dukungan mental sehingga kalau mereka tertekan, ada bantuan yang bisa mereka dapatkan atau ada ahli yang bisa membina mental para supir tersebut untuk lebih sabar. Jadi, tidak ada lagi cerita supir-supir yang serampangan menyetir. 
  3. Masyarakat pun lebih baik belajar untuk sedikit lebih bijak dan menilik kepentingan bersama di balik sesuatu hal yang akan mereka lakukan atau putuskan.
Mari menggunakan bus Trans Jakarta dengan lebih bijak sehingga semua pihak nyaman. Mari berhati-hati di jalan agar Anda selamat dan tidak ada pihak yang terkena getah dari kecerobohan Anda.

2 comments:

  1. komen km klo di-posting k koran, bagus buat wacana loh Ur^^ - Linda

    ReplyDelete
  2. Hehehe, thank you. Tp belum PD buat saat ini, Lin. Nanti lha kl udah siap hati. BTW, gak tertarik buat bikin blog?

    ReplyDelete